Tuesday, January 25, 2011

Fibonacci Retracement

Sebuah deret yang sedianya ditujukan untuk menghitung sepasang kelinci ditemukan oleh Pissano Fibonacci untuk menjawab persoalan matematika yang berbunyi :

“Seorang pria menempatkan sepasang Kelinci pada sebuah tempat yang dikelilingi oleh tembok
sehingga terisolasi oleh dunia luar. Berapa pasang kelinci yang dihasilkan apabila sepasang
kelinci menghasilkan sepasang kelinci lainnya yang juga akan produktif pada bulan berikutnya
dan demikian seterusnya?”


Fibonacci berhasil memecahkannya dengan membuat sebuah deret yang dikenal sebagai deret Fibonacci.
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144…
usut punya usut rupanya deret yang dikeluarkan anggota keluarga Bonacci ini bukan hanya memecahkan persoalan Kelinci tetapi menjadi sebuah pola perhitungan dalam ilmu fisika modern khusus cabang chaos theory. Chaos Theory adalah sebuah cabang ilmu matematika dan juga fisika yang membahas sebuah pola pergerakan yang acak namun beraturan. Acak karena tidak pernah menempati titik koordinat yang sama setiap kali bergerak. Beraturan karena selalu pada arah yang sama.
Cotohnya adalah pergerakan sayap pada kupu-kupu. Meskipun tidak beraturan, pergerakan sayap kupu-kupu selalu sama dari waktu ke waktu yaitu naik dan turun meskipun tidak pernah menempati titik yang sama setiap kali bergerak. Itulah yang dimaksud dengan chaos theory.

Nah, yang terjadi pada market kurang lebih adalah sama. Meskipun terlihat tidak beraturan dalam pergerakannya, para analis teknikal berpendapat pada dasarnya pergerakan mata uang tetaplah memiliki pola yang dapat dilacak. Maka dikeluarkanlah deret Fibonacci untuk mengekstrak pergerakan harga ini. Inilah penyebabnya mengapa akhirnya Fibonacci menjadi ilmu analisa teknikal khusus

Fibonacci memiliki 4 varian yaitu Fibonacci Retracement, Arc, Fan dan Expansion.
Fibonacci berguna untuk menentukan titik support dan ressistance dari pergerakan harga. Penggunaannya cukup sederhana. Tinggal menghubungkan antara “Swing High” dengan “Swing Low” dari harga

0 comments:

Loading...

Post a Comment